Kamis, 19 November 2009

Ujian Kompre _tiba saatnya_

31 Oktober 2009

Hari ini, tidak biasanya aku bangun pagi-pagi. It’s time to kompre.
Berhubung bangunnya jam 5.30 dan masuk jam 7.30, maka kuputuskan untuk berbahagia nan berlama-lama dikamar mandi. Refresing dan pencairan otak setelah beberapa hari digodog hapalan Cost Accounting dan Akuntansi Keuanan Menengah.

Jam 7.15 aku berangkat dari kost, memakai rok hitam panjang yang lebar serta kemeja putih dan krudung putih, dan tak lupa sandal japit biruku? Hah? Yaa, klo sudah sampai di kampUs kan ganti sepatu high heel hitam tu. Cieee, sombong bngt yak? Hehee
Ujian dimulai, pengujiku, Mr. Arief Maykel dan bu Ratna sudah memasuki ruangan.
“halah, santai aja. Wong aku dapat urutan paling akhir weh.” Kata ku karena memang ku urutan ke7 dari 7 teman-teman sekelompok. Lagi asyik-asyiknya foto2 : “Dyah Susilowati”. Jenggirat. “DYAH SUSILOWATI”. Kaget setengah mateng! Aku dipanggil duluan untuk test bu Ratna. Didalam, ternyata bu Ratna duduk bersampingan dengan MR. Arief. Mati gue. Feeling dah nggak enak nih.
“oke, namanya siapa?” tanya bu Ratna. “Susie, bU”.
“Susie????” kata buRatna sambil mencari-cari namaku didaftar siswa. “Dyah Susilowati maksud saya” dasar gue PD! Haha, “sepertinya saya kenal dengan kamu ya? Pernah ambil kelas saya sebelumnya”. “dulu pas semester dua, akuntansi pengantar 2”. Jawabku sok manis. “beruntunglah kamu masih saya hapali, berarti kamu dulu mahaisiswa yang aktif”, jiaahh, rasanya hatiku terbang kelangit. “ dai cerewet bu” pak Arief menyahut. Buuughhh, hatiku terjatuh kebumi dengan kerasnya. Hiiihhh..

Pertanyaan dari bu Ratna sangat sulit dan gokil. Kok gokil? Yoo lahhhh.. pertanyaan yang mendasar tapi sangat menuntut pemahaman. >.<
Pertanyaan dari Pak Arief sih mengenai cost product dari sebuah kue, yang kue itu adalah favorit saya. Hihihiii . .

Pengumuman tiba, dari 7orang teman-teman beserta saya, masih ada 3 mahasisiwa yang belum lulus. Padahal 2 diantaranya adalah teman saya yang sama-sama mengulang kedua kalinya, dan mereka belum lulus, lagi. Sedih banget rasanya. .

Keluar dari ruang sidang dengan gelar “LULUS” tidak membuatku bahagia, entah kenapa. Justru rasanya sedih dan sendiri. Melihat teman-teman lain belum lulus, membuatku sedih dan tidak tega untuk bersenang-senang diatas tangisan dan kekecewaan mereka. Mungkin ini adalah salah satu pelajaran yang benar-benar kudapatkan, empati yang tinggi terhadap ketidaklulusan teman. Merasa sendiri karena tidak ada lagi seseorang yang mendukungku, orang yang paling kucintai dan ku hargai, dan ku berjuang dulu untuknya. Sangat merasa sendirii . . T.T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar