Minggu, 11 Maret 2012

Kata Mutiara Imam Syafii

Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang.

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang

Singa jika tidak tinggalkan sarang tak akan dapat mangsa
Anak panah jika tidak tinggalkan busur tak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam
Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa sebelum digali dari tambang
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika didalam hutan.


disadur dari halaman pengantar buku Negeri 5 Menara karya Ahmad Fuadi

Kertajaya yang Kuat


seminggu lalu, tepatnya tanggal 3 Maret 2012, saya telah menaklukan sepotong mozaik tantangan dalam hidup saya : NAIK KERETA EKONOMI jurusan Semarang-Surabaya.
hebring? norak? hehe.

saya memesan tiket kereta 5 hari sebelum keberangkatan, menghindari tidak kebagian tiket karena weekend.
saya mendapat armada kereta Kertajaya dengan tiket seharga 41 ribu yang berangkat dari jakarta pukul 15.00 dan sampai Surabaya pukul 04.55, dan singgah di Stasiun Poncol pukul 00.15-an.
ya tengah malam. dan itulah yang membuat beberapa teman kantor saya terperanjat dan bertanya berkali-kali saat saya pamitan
"are you sure??!"
"ekonimi loh? "midnight?"  "you are alone, girl.."
saya senyum tipis.
"yes, I am sure"

sudah lama saya berniat untuk mengunjungi dua sahabat saya yang sedang belajar di Surabaya tapi belum juga kesampaian.
hingga memang saya harus memaksa hati untuk berani berangkat, dengan tetap profesional dalam bekerja (tdk cuti), renyah dikantong dan full experience!
berbekal niat silaturahmi, doa dan kepercayaan, berangkatlah saya ke Surabaya menggunakan kereta tersebut.
pengalaman menggunakan Kereta Ekonomi Sri Tunjung waktu kuliah dulu cukup membuat saya percaya diri walau agak sedikit ragu,
karena waktu itu perjalanan siang dan ini perjalanan malam.

diantar teman kantor yang baik, Jumat 2 Maret 2012,
pukul 23.00 saya berangkat dari kost daerah Majapahit menuju Stasiun Poncol.
setelah menunggu kurang lebih satu jam, Kertajaya tiba pula di stasiun Poncol.
wow.. saya sudah mulai deg-degan..

bismillah. saya injakkan kaki kanan saya menaiki gerbong kereta tsb.
straraaaaaa... ini yang namanya kereta ekonomi. tengah malam. dan perjalanan jauh.

orang yang tidur sembarang tempat.
orang yang egois menempati satu kursi yang harusnya muat untuk 3 orang dipakai untuk merebahkan badannya sendiri.
orang yang tidur dikolong tengah2 tempat duduk yang berhadapan. orang yang tidak peduli pada
bau toilet dan tetap menikmati duduk dipintu kakus.
pedagang asongan yang hilir mudik dengan cuek menjajakan dagangan.
WOW! GREAT! saya terperangah, kaget dan hampir ciut nyali.
beruntungnya saya, seorang mas baik hati yang baru saya kenal bersedia mencarikan saya tempat duduk,
bahkan mau menjaga saya dan tas saya sampai dia turun di Stasiun Bojonegoro.


tidur awut-awutan
kereta berjalan perlahan meninggalkan stasiun Poncol.
awalnya saya takut dan waspada. tapi berhubungi badan saya capek, saya ketiduran meski tidak nyaman.
saya berbagi dengan tempat duduk dengan seorang anak muda yang berbaju serba hitam, punk you know lah?,
yang sedang tdiur terlelap, dua orang temannya yang cekikikan dari awal saya duduk didepan mereka,
yang berbagi tempat juga dengan mas baik hati berwajah Norman Kamaru.
juga seorang lagi yang tidur sangat pulas dikolong bawah tengah2 kursi kami.yang membuat kaki saya harus saya tekuk
karena takut meninjak badannya yang rebah.

mas Norman Kamaru Bojonegoro sedang terlelap
sekitar pukul 03.00 setelah mas Norman Kamaru turun di Stasiun Bojonegoro (he was so kind),
beberapa dari penumpang yang awalnya tidur nyenyak mulai bangun. saya pun ikut terjaga.
laki2 pulas kolong kursi yang dibangunkan temannya karena sudah akan sampai di stasiun tempatnya turun begitu salting melihat saya.

saya sempat berpikir underestimate tentang mereka. ternyata tidak. jarak yang jauuuh, waktu yang lama, dan pantat yang terebus
justru membuat seperti ikatan tersendiri untuk mereka yang notabene belum kenal sebelumnya. dan saya larut didalamnya.
kami berbagi cerita. oo, ini hidup orang2 yang luar biasa.
pilihan saya tidak salah untuk mencoba merasakan duduk diantara orang2 yang berpeluh, tidak mandi, dan berwajah2 layu tersebut.
luar biasa. ini pengalaman yang menarik buat saya. dan akhirnya perbincangan harus terhenti,
karena mereka turun di Stasiun Babat dan saya harus melanjutkan perjalanan
sampai Stasiun Pasar Turi yang landing dengan halus pada pukul 05.00 pagi.
alhamdulillah. sebuah pengalaman baru. kekuatan niat baik, doa, dan kepercayaan. good job.

Tips nak kereta ekonomi Semarang-Surabaya :

1. bagi kaum hawa, yakinkan hati sebelum pergi menggunakan armada tersebut
2. pesan tiket beberapa hari sebelum keberangkatan
3. kalau bisa hindari weekend (jumat, sabtu, minggu)
4. datang minim satu jam sebelum jadwal keberangkatan kereta
5. hindari penampilan mencolok
6. lebih baik bawa makanan dan minuman sendiri dari rumah
7. waspada tapi tetap enjoy
8. GOOD LUCK!