sampailah pada suatu ketika rindu itu menjemput.
merindukan hadirmu,
merindukan senyumanmu,
merindukan senandungmu,
merindukan tatapan mata hangatmu,
bahkan merindukan baumu..
semua tentang merindu
aku tau Tuhan sedang menjagamu disana,
sama seperti kau meminta-Nya untuk menjagaku disini,
sama seperti air mata yang menetes tiap kali kerinduan itu muncul.
mungkin disana ada televisi,
agar kau bisa menonton acara Berita Terkini setiap saat,
mungkin ada gitar,
yah, seperti tiap sore dulu kalu selalu memetiknya sambil bernyanyi,
mungkin Tuhan juga sudah memasang jaringan Speedy untukmu,
agar kau bisa melihat facebook, twitter, blog atau hanya sekedar browsing tempat-tempat indah di surga.
atau justru kau sekarang bisa membuat bakso yang lebih enak dari percobaan kita dulu?
diary mu yang masih kusimpan saat ini juga selalu bercerita tentang rindu.
tentang rasa yang kau sendiri tak bisa menawarnya,
sama sepertiku saat-saat ini..
sama ketika bisikan itu terdengar hingga membangunkanku dari tidur.
sama ketika bisikan-bisikan itu juga lah yang mengantarku bermalam.
aku hanya ingin melihatmu kembali,
dalam keadaan yang lebih indah,
dengan sungai-sungai yang mengalir didalamnya,
dengan rimbun pohon ditengahnya,
dengan tubuhmu yang sangat sehat,
dan jangan lupa dengan gitar Yamaha tua itu..
semua tampak lebih indah,
lebih nyaman,
lebih mengagumkan..
dan aku berusaha bersabar menanti saat itu,
sama sepertimu yang bersabar menungguku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar