HIDUP ADALAH PERJUANGAN
voc. DEWA
kemenangan hari ini bukanlah berarti
kemenangan esok hari
kegagalan hari ini bukanlah berarti
kegagalan esok hari
hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti
usah kau menangisi hari kemarin
ahha ...
tak ada yang jatuh dari langit
dengan cuma-cuma
semua usaha dan doa
kebenaran saat ini
bukanlah berarti kebenaran saat nanti
kebenaran bukanlah kenyataan
hidup adalah perjuangan
bukanlah arah dan tujuan
hidup adalah perjalanan
hidup adalah perjuangan
kemenangan esok hari
kegagalan hari ini bukanlah berarti
kegagalan esok hari
hidup adalah perjuangan tanpa henti-henti
usah kau menangisi hari kemarin
ahha ...
tak ada yang jatuh dari langit
dengan cuma-cuma
semua usaha dan doa
kebenaran saat ini
bukanlah berarti kebenaran saat nanti
kebenaran bukanlah kenyataan
hidup adalah perjuangan
bukanlah arah dan tujuan
hidup adalah perjalanan
hidup adalah perjuangan
taken from : kapanlagi.com
waktu itu kalau tidak salah saya duduk dikelas 5 atau 6
SD saat pertama kali saya mendengar lagu-lagu dari kaset tape album Dewa - Bintang Lima. Sekitar tahun 2000. Yah,
saat itu saya yang unyu-unyu ini, tergila-gila pada dua band besar Indonesia. Sheila On 7 dengan lagu-lagu yang ringan didengar dan liriknya mudah dipahami. Juga Dewa yang mempunyai kualitas musik lebih baik dengan makna lirik yang
agak berat untuk anak SD seusia saya waktu itu.
Salah satu lagu dari Bintang Lima yang sering membuat saya
mengerutkan dahi saat mendengarkannya adalah lagu Hidup Adalah Perjuangan. Salah satu lirik
berbunyi
“kebenaran saat ini bukanlah berarti kebenaran saat nanti, kebenaran bukanlah kenyataan”
Aneh untuk saya. Kok kebenaran suatu saat nanti bukan suatu
kebenaran bagaimana sih? Kebenaran ya akan selamanya jadi kebenaran. Itu pemahaman saya waktu itu tanpa berpikir
lebih luas satu meter lagi.
Jumat yang lalu, si penulis lagu ini, om Ahmad Dhani menjadi
juri di Indonesian Idol. Nah disini saya baru menemukan makna dari kalimat
tersebut. Beberapa saat merenung. Berpikir.oh My God. Ini makna yang
sesungguh2nya Om Dhani ingin sampaikan. Tapi saya nggk oon-oon banget kan?
Oke.
Saya mulai menarik kesimpulan bahwa semua adalah Misteri
Ilahi. Kok bisa? Iya.
Coba kira merenung berjamaah ya..
Saya ambil contoh sederhana saja. Dulu yang namanya mengajar dengan cara yang
agak ‘keras’, asal
mendidik,diperbolahkan. Ini karena saya mengalami pengalaman tersebut. Guru
yang menginginkan anak didiknya smart namun tidak mengajar dengan cara smart. I
call it : kuno. Dulu jaman bapak atau ibu saya SD, itu suatu kebenaran. Doktrin
menyebutkan bahwa anak didik harus patuh total pada peraturan guru. Sekarang?
Jangankan kena kuku sedikit aja, berbicara keras menyakitkan secara ental ke
anak saa sudah kena undang2 perlindungan anak. Sekarang hal tersebut adalah
sangat tidak benar. Butuh waktu puluhan tahun sampai Indonesia memperhatikan hal
seperti ini. Misteri Ilahi.
Selanjutnya, pernah dengar atau baca teori geosentris? kalau belum silahkan baca pada link tersebut. teori tersebut sangat dipercayai oleh banyak ilmuwan pada
jamannya. bukan hanya ilmuwan bahkan ahli agama pun mempercayai teori yang bertahan selama 14 abad. ya empat belas. Hingga Nicolaus Copernicus mematahkan teori tersebut dan menerima banyak kecaman.but, teorinya lah yang sebenar-benarnya. mematahkan kebenaran yang diyakini 14 abad. kebenaran saat itu belum tentu kebenaran saat nanti.
Pelajaran hidupnya adalah : melihat permasalahan selalu dari
sisi positifnya. Tuhan pasti akan menunjukan kebenaran yang sejati. Semoga kita semua
termasuk golongan yang dimudahkan dalam melangkah. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar